Persiapan ke Jepang! (tiket pesawat, biaya dan tips & tricks)
- Desy Dhevantari Ariatmaja
- Apr 17, 2017
- 6 min read

Hi everyone! Pergi berlibur ke Jepang bisa dinikmati dengan berbagai cara, bisa dengan cara yang hemat ala backpacker bagi yang budgetnya terbatas atau bisa juga dengan yang mewah bagi yang mempunyai budget lebih. Tapi jangan salah, liburan ala backpacker bukan berarti selalu susah loh, namanya juga berlibur mau berapapun budgetnya yang jelas tetap harus buat happy dan nyaman kan? Di post ini gue akan coba bikin artikel tentang hal-hal yang harus kalian persiapkan sebelum pergi ke Jepang. Semua yang ada di postingan ini murni berdasarkan pengalaman pribadi gue dan gue sama sekali ga menyarankan kalian untuk harus ngikutin sesuai dengan artikel ini. So, let's start!
Tiket pesawat. Harga tiket pesawat tentunya akan berbeda beda setiap waktunya, yang jelas kalau ingin tiket pesawat murah kuncinya adalah usahakan berlibur pada saat low season atau dalam kasus tertentu ada juga promo dari maskapai-maskapai yang menawarkan harga murah pada saat high season (biasanya pesannya harus jauh-jauh hari). Bisa juga mencari tiket pesawat dari promo yang banyak ditawarkan maskapai saat ini contohnya adalah Garuda travel fair yang dilakukan selama satu tahun dua kali di beberapa kota besar. Misalnya tiket pesawat pp dari Bali-Tokyo dibandrol dengan harga 4,5 juta rupiah (tentunya akan berbeda dari masing-masing kota) tapi bukan untuk keberangkatan high season. Not bad kan untuk maskapai sekelas Garuda? Air Asia juga menawarkan dengan harga serupa bahkan bisa lebih murah pada periode-periode terntu. Tapi kalian juga bisa membuka situs yang biasa menyediakan harga lebih rendah dari maskapainya sekalipun seperti skyscanner.com atau kayak.com. Kuncinya sih satu, rajin-rajin buka situs-situs yang menyediakan tiket pesawat, karna kadang harganya suka ga masuk akal!
Pakaian. Sebelum ke Jepang kalian yang jelas harus research musim apa yang ada di Jepang dan berapa perkiraan suhunya perhari. Basically, Jepang dibagi menjadi 4 musim yaitu Semi/Spring (Maret-Mei/ pertengahan Juni), Summer (Juni-Agustus), Gugur/Autumn (September-Desember) dan Winter (Desember-Februari). Intinya di musim selain summer pasti bakalan cukup dingin buat orang Indonesia yang artinya kita harus tetep pake jacket/coat tapi ga setebel waktu winter. Gue sangat saranin jangan pakai heels atau sepatu-sepatu yang bikin ga nyaman karna di Jepang itu banyak jalan, kecuali kalau kalian traveling dengan budget besar maka bisa naik taxi kemana-mana (ongkos taxi super mahal!). Kalau bisa juga mending pakai backpack khususnya untuk yang cewe gue sangat tidak menyarankan kalian pakai tas selempang karna itu akan bikin kalian gampang pegel karna jalan jauh.
Itinerary. Persiapkan baik-baik itinerary atau rencana perjalanan kalian. Tips dari gue list dulu tempat-tempat yang mau dituju di tiap kota kemudian kelompokin jarak antar satu tempat apakah efisien waktunya atau tidak. Jangan sampai di hari satu kalian ke selatan lalu ke utara lalu ke selatan lagi dan besoknya juga begitu. Usahakan kalau ke timur jelajah yang timur dan begitu seterusnya (kecuali kalau tidak ada pilihan lain). Usahakan juga jangan terlalu memaksakan ke banyak tempat dalam satu hari. Ukur kemampuan dan stamina kalian (dan orang-orang yang ikut bersama kalian), jangan sampai terlalu lelah seharian dan pulang terlalu larut kemudian besoknya bangun terlalu pagi yang membuat kalian kurang istirahat dan malah menjadi gampang sakit. Ingat ini liburan kalian, usahakan selalu menyenangkan dan selalu berdiskusi apabila kalian tidak pergi sendiri agar semua orang pergi ke tempat yang sesuai dengan interest mereka juga:)
Internet. Banyak pilihan untuk tetap bisa internetan mulai dari membeli sim lokal, menyewa pocket wifi , sampai yang paling hemat adalah dengan mengandalkan wifi gratis yang sudah tersebar di hampir semua stasiun kereta, di kota-kota ataupun cafe. Gue gabisa menjelaskan banyak tentang sim lokal karena gue ga beli itu dan gue juga ga bisa menjelaskan mengenai pocket wifi karena gue udah dapet langsung dari airbnb tempat gue menginap pada saat kali kedua gue ke Jepang. Yang jelas waktu pertama kali gue ke Jepang gue ga beli sim ataupun nyewa pocket wifi, gue hanya mengandalkan free wifi dan gue ga merasakan kendala apapun karena notabene free wifi di Jepang bisa kita temuin dimana-mana. Mungkin ini akan menjadi masalah buat kalian yang harus selalu connect ke internet entah itu untuk pekerjaan atau membuka media sosial tapi buat gue pribadi ini justru merupakan momen yang seru karena artinya gue bisa menikmati pemandangan tanpa harus mikir mau update ini itu di sosmed atau ngecek hp terus siapa yang chat dan lain sebagainya.
Akomodasi. Jepang itu intinya serba mahal. Penginapan di kamar dorm/share room itu harganya kurang lebih mulai dari 2.500 yen atau sekitar 300 ribuan. Kalian bisa pakai aplikasi booking.com, agoda.com atau hostelworld.com. Tapi kalau kalian mau merasakan tinggal di rumah/apartment seperti penduduk lokal, kalian bisa cari penginapan di airbnb. Terutama buat kalian yang traveling lebih dari 3 orang, airbnb sangat membantu sekali. Kalau kalian mau mencoba penginapan ala rumah Jepang zaman dulu, mungkin kalian bisa coba ryokan. Di ryokan biasa juga disediain onsen (permandian air panas), tapi stay di ryokan lumayan pricey bisa mencapai 1 juta rupiah per malam per kamar (1 kamar untuk 2 orang). Untuk kalian yang backpackeran bisa juga mencoba aplikasi couchsurfing. Intinya sih ini seperti 'take and give' buat traveler, jadi sewaktu kalian lagi ga berpergian, kalian bisa menerima traveler lain sebagai tamu di rumah kalian. Dan kalau kalian lagi berkunjung ke negara lain, kalian bisa request untuk stay di rumah mereka secara gratis. Tips dari gue sih usahakan sebelum pergi ke suatu negara, kalian udah pernah nerima traveler lain stay dirumah kalian, supaya orang-orang bisa liat review kalian dan jadi percaya. Tips selanjutnya juga gue pesen untuk jaga attitude selama jadi tamu di kediaman orang. Jangan karna gratis jadi kalian menganggap tidak perlu 'membayar' apapun. Kalian bisa 'bayar' dengan nunjukin attitude yang baik, hang out bareng, cerita tentang budaya atau masak buat mereka masakan sederhana aja tapi nunjukin sedikit kebudayaan kalian. Pengalaman gue selama ini pakai couchsurfing selalu dapet host yang baik (karna gue selalu baca review mereka) selama gue juga menjaga attitude gue disana
Transportasi. Hal yang juga menghabiskan banyak biaya kalian adalah transportasi. Publik transportasi di Jepang sudah sangat bagus dan mencakup semua area. Jenis-jenis transportasinya juga beragam mulai dari subway, LRT, monorail, shinkansen (bullet train/kereta super express), bus dan taxi. Jangan takut tersesat karena tidak bisa baca huruf kanji atau bahasa Jepang, semua stasiun/halte sudah ada petunjuk dalam bahasa inggris. Rute bahasa inggris juga sudah tertulis lengkap dan jelas di setiap stasiun (kecuali halte bus yang masih ada beberapa tidak mencantumkan bahasa inggrisnya). Dan kalau kalian bingung tinggal tanya dengan petugas yang selalu ada di gerbang tiket atau masyarakat lokal (walaupun keterbatasan bahasa, kalau kalian tunjukin kalian mau kemana pasti mereka berusaha bantu semaksimal mungkin!). Harga transportasi yang jelas sesuai dengan jauh dekat jarak kalian, tapi gambarannya sih kalau naik subway/LRT/monorail untuk jarak paling dekat start dari 20 ribuan rupiah, dan bus mulai dari 15 ribuan. Banyak pass yang bisa kalian pakai untuk menghemat biaya kalian, tapi karna saking banyaknya pass yang tersedia, gue akan buat artikel sendiri tentang itu.
Makanan. Budget untuk makanan sebenernya sangat bisa diakalin. Kalian bisa bawa makanan kering seperti abon, oatmeal, sarden, mie instan atau apapun itu dari Indonesia. Satu porsi di restaurant biasa untuk makanan seperti ramen, sushi, curry rice harganya sekitar 750 yen atau 90 ribuan keatas. Alternatifnya, pilih beli makan di restaurant spesialis gyudon seperti yoshinoya, sukiya atau matsuya. Itu semua restaurant gyudon(beef bowl) terbesar di Jepang dan tersebar dimana-mana. Harganya mulai dari 350 yen atau sekitar 40 ribuan. Alternatif lain juga bisa dengan membeli di convenience store seperti seven eleven, family mart atau lawson yang keberadaannya sangat menjamur. Disana ada banyak makanan ready to eat dimana kalian cuma perlu panasin di microwave mereka. Harganya juga mulai dari 20 ribuan. Inget, porsi makan orang Jepang itu banyak jadi kalau kalian anggep sandwich itu ga ngeyangin jangan salah, sandwich itu cukup buat sarapan dan tahan sampai makan siang. Sebenernya balik lagi sih ke porsi makan masing-masing, ini personal opinion gue aja:)
Biaya Masuk Obyek Wisata. Kita juga harus mencadangkan biaya untuk tiket masuk sebuah obyek wisata. Sebenarnya banyak kuil-kuil atau taman-taman yang bisa kita kunjungi tapi kalau mau masuk ke kuil, taman, museum yang berbayar, tenang aja karena biaya masuknya ga terlalu mahal. Rata-rata untuk biaya masuk kuil-kuil sebesar 500 yen sampai 700 yen (60 ribu-84 ribu rupiah), untuk museum sebesar 700 yen dan taman-taman yang berbayar sekitar 350 yen. Cukup terjangkau kan? Hal ini tentunya akan jauh berbeda kalau kalian berniat ke Disneyland, Disneysea atau Universal Studio yang memakan biaya 7500 yen atau sekitar 900 ribu rupiah.
Oleh-oleh. Gantungan kunci atau magnet kulkas yang biasa murah banget aja di Jepang bisa jadi mahal. Satu gantungan kunci atau magnet kulkas bisa dihargain paling murah 350 yen atau sekitar 40 ribuan. Kebayang dong kalau beli banyak? Miniatur landmark kota seperti Tokyo Tower, Tokyo Skytree atau temple-temple gitu dihargain mulai dari 700 yen atau sekitar 84 ribuan untuk yang kualitas paling rendah. Baju dengan tulisan Jepang untuk kualitas paling rendah saja start dari 2.000 yen atau sekitar 240 ribuan. Alternatifnya adalah dengan beli oleh-oleh makanan, selain anti mainstream bisa menghemat budget juga, kan?:) Makanan seperti mochi atau snack-snack lain harganya mulai dari 500 yen atau sekitar 75 ribuan. Tentu ini bervariasi tergantung jenis dan jumlah isinya. Gue juga akan coba bahas tempat-tempat untuk beli oleh-oleh di Jepang di artikel lain:)
Budget cadangan. Kemanapun itu pasti kita harus selalu siap dengan budget cadangan, in case ada kejadian emergency kita masih punya dana untuk membiayainya:)
Sebelum pergi ke suatu tempat usahakan research sebanyak-banyaknya dan semoga artikel ini membantu persiapan kalian untuk ke Jepang. Good luck and have a good day!
Comments